Agam – Masyarakat Silayang, Jorong IV Parik Panjang, Kecamatan Lubuk Basung, memiliki cara yang tak biasa dalam melaksanakan kurban yang diadakan tiap tahun.
Hal itu adalah dengan mendandani hewan kurban dengan kain putih yang dipakaikan seperti pakaian, diberi bedak, disisir, dan diberi wewangian.
Bahkan sebelum didandani, hewan kurban seperti sapi dan kambing itu terlebih dahulu diarak sambil menjunjung jamba yang berisi nasi kuning, lepat inti (lapek), dan peralatan berias seperti cermin, sisir, kain, dan wewangian.
Menurut ninik mamak Silayang, Anto Dr. Basa, tradisi tersebut sudah berlangsung sejak lama dan terus dipertahankan sampai saat ini.
Ia juga menambahkan bahwa perlakuan tersebut dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan kesabaran dan keikhlasan serta pengorbanan, seperti yang dilakukan oleh Nabi.
Imam Nagari Silayang, Darmansyah, juga mengatakan bahwa tradisi tersebut merupakan pemaknaan dari bentuk kasih sayang Nabi Ibrahim kepada anaknya Nabi Ismail.
“Karena itu anak satu- satunya, tentu kasih sayang ibu dan bapak tercurah kepadanya. Untuk itulah diberi kasih sayang, dengan cara diberi pakaian, diberi bedak, dan disisir,” ujarnya seperti dikutip amcnews.co.id pada Sabtu, 1 Agustus 2020.